Blog Tugas
Thursday, 15 December 2011
Tulisan ~ Belajar Dengan Cara SKS
SKS ini ternyata tidak efektif untuk dilakukan. Bayangkan saja, dalam waktu satu malam kita harus mengingat semua materi. Riset mengatakan, mempelajari banyak materi dalam waktu semalam kurang efektif jika ingin pengetahuan baru tersebut bisa bertahan lama dalam otak kita. Sejumlah studi telah mengungkapkan bahwa mengatur waktu belajar dalam periode tertentu jauh lebih eferktif ketimbang menumpuk semuanya sekaligus dalam satu sesi belajar.
Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini karena jadwal otak yang harusnya istirahat tapi dipaksa semalaman untuk terus bekerja, padahal saat jadwalnya tidur otak mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan kurang tidur yang berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kerja dari otak.
Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Untuk itu seseorang harus mengubah cara belajarnya agar menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satu cara terbaik dalam belajar adalah mengulang, mencicilnya sehingga tidak bertumpuk serta tidak menunda-nunda pelajaran.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar belajar lebih efektif yaitu:
1. Jika memiliki banyak aktivitas di luar, cobalah belajar mengelola waktu sehingga pendidikan tidak dikorbankan.
2. Cobalah untuk menulis kembali catatan dari kelas di rumah, hal ini akan membantu otak mengingat kembali pelajaran di kelas sehingga membuat otak lebih mudah menyimpannya sebagai memori.
3. Buatlah catatan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, catatan yang dimiliki tidak harus rapi tapi yang penting bisa dimengerti dengan baik.
4. Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran, cobalah untuk mengajukan pertanyaan di kelas dan membuat catatan.
5. Buatlah rangkuman mengenai hal-hal penting ke dalam catatan kecil setiap selesai satu bab pelajaran sehingga lebih mudah untuk dipelajari
6. Cobalah mengetes diri sendiri tentang materi-materi yang sudah dipelajari. Hal ini baik untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
Selengkapnya...
Tugas ~ Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
Jenis-jenis Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
JENIS-JENIS KALIMAT
Kalimat aktif Kalimat yang subjeknya melakukanKalimat Aktif Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerjasuatu pekerjaan. Contoh : Nina menulis surat untuk nenek.berawalan me atau ber.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenaiKalimat Pasif Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-.pekerjaan. Contoh : Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh : Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh : Aku harus memngerjakan PR. (aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
Kalimat langsung
Kalimat yang secara cermatKalimat Langsung Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapatmenirukan ucapan orang. Biasanya ditandai denganberupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh : Ibu berkata, “Anis, jangantanda petik ( “....” ) bermain-main saja, kamu harus belajar !”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yangKalimat Tidak Langsung Bagian kutipan pada kalimatmenceritakan kembali ucapan orang lain.
Contoh : Ibu berkata bahwalangsung berubah menjadi kalimat berita. aku harus rajin belajar.
Kalimat berita
Kalimat yang isinyaKalimat Berita Umumnya mendorong orang untuk memberikanmemberitahukan sesuatu. tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1. Kalimat berita kepastian Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2. Kalimat berita pengingkaran Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3. Kalimat berita kesangsian Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4. Kalmat berita bentuk lainnya Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Kalimat perintah
Kalimat yang bertujuanKalimat Perintah memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Dalam bentuk lisan, kalimatBiasanya diakhiri dengan tanda seru (!). perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah bajumu !
2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
Kalimat tanya
Kalimat yang isinya menanyakanKalimat Tanya sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Secara lisan, kalimat Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Contoh : Apakah kamutanya ditandai dengan intonasi yang rendah. sakit ? Siapa yang membeli buku ini ?
Kalimat efektif memiliki syarat :
1. Secara tepatKalimat Efektif mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar. Ciri-ciri :
1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.
Kalimat tunggal
Kalimat yang hanya terdiri dariKalimat Tunggal Inti kalimat dibentuk oleh subjek daninti kalimat atau satu kalimat.
Jenis-jenis kalimat tunggal :predikat
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh : Adik bernyanyi.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan waktu.
Contoh : Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.
Kalimat Tanya
kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dari kalimat berita. Pola intonasi kalimat berita bertnada akhir turun, sedanhkan pola intinasi kalimat tanya bernada akhir naik. Di samping itu, nada sukuj aterakahir yang lebih tinggi sedikit dibandungkan dengan nada suku terakhir pola intonasi kalimat berita.
a. Apa
Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan benda, tumbuhan, hewan dan identitas.
Contoh : – Petani itu membawa apa?
- Kamu membaca buku apa?
b. Siapa
Kata tanya siapa digunakan untuk meenanyakan Tuhan, Malaikat dan manusia.
Contoh: – Anda mencari siapa?
- Ini sepeda siapa?
c. Mengapa
Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan dan sebab.
Contoh: – Anak itu sedang mengapa?
- Mengapa anak itu menangis?
d. Kenapa
kata tanya kenapa digunakan untuk menanyakan sebab.
Contoh: Kenapa anak itu menangis?
e. Bagaimana
Kata tanya bagaimana menanyakan keadaan dan cara.
Contoh: – Bagaimana nasibnya sekarang?
- Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi?
f. Mana
Kata tanya mana menanyakan tempat, sesuatu dari suatu kumpulan dan sesuatu yang dijanjikan sebelumnya.
Contoh: – Kamu orang mana?
Kalimat efektif
Kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis/pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.:
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal
ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Selengkapnya...
Tugas ~ Unsur Kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
1. Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.
Contoh:
a. Sari duduk-duduk di ruang tamu.
b. Anda dan saya tidak harus pergi sekarang.
c. Letusan Gunung Merapi keras sekali.
d. Makanan itu mahal.
e. Ayah saya guru bahasa Indonesia.
f. Anda guru?
g. Anak kami tiga.
h. Peserta audisi itu puluhan ribu orang.
i. Dia dari Medan
j. Pak Nurdin ke Saudi.
Kalimat a dan b adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori verbal, disebut kalimat verbal.
Kalimat c dan d adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori adjektival, disebut kalimat adjektival.
Kalimat e dan f adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori nominal, disebut kalimat nominal.
Kalimat g dan h adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori numeral, disebut kalimat numeral.
Kalimat i dan j adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori preposisional, disebut kalimat preposisional.
2. Subjek (S)
Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai unsur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.
Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Sari, Anda dan saya, letusan Gunung Merapi, makanan itu, ayah saya, anak kami, peserta audisi itu, dia, dan Pak Nurdin berfungsi sebagai subjek. Subjek yang tidak berupa nomina, bisa ditemukan pada contoh kalimat seperti ini:
1. Merokok merupakan perbuatan mubazir.
2. Tiga adalah sebuah angka.
3. Sakit bisa dialami semua orang.
3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
Berikut contoh objek dalam kalimat:
a. Dr. Ammar memanggil suster Ane.
b. Adik dibelikan ayah sebuah buku.
c. Kami telah memicarakan hal itu
Suster Ane, ayah, sebuah buku, dan hal itu pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1) dan sebuah buku (objek 2)
4. Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
Contoh:
a. Indonesia berdasarkan Pancasila
b. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan
c. Kaki Cecep tersandung, batu.
5. Keterangan (K)
Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek, predidkat, objek, maupun pelengkap dapat diperkirakan menduduki fungsi keterangan. Berbeda dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di depan S atau P.
Contoh:
a. Di perpustakaan kami membaca buku itu.
b. Kami membaca buku itu di perpustakaan.
c. Kami /di perpustakaan/ membaca buku itu.
d. Tono mencabut paku dengan tang.
e. Dengan tang Tono mencabut paku.
f. Tono /dengan tang/ mencabut paku.
Pada enam kalimat di atas, tampak bahwa frasa di perpustakaan dan dengan tang yang berfungsi sebagai keterangan mampu ditempatkan di awal maupun di akhir. Khusus jika ditempatkan antara S dan P, cara membacanya (intonasi) harus diubah sedemikian rupa (terutama jeda) agar pemaknaan kalimat tidak keliru.
Dilihat dari bentuknya, keterangan pada sebuah kalimat bisa dikenali dari adanya penggunaan preposisi dan konjungsi (di, ke, dari, kepada, sehingga, supaya, dan sejenisnya.). Akan tetapi, tidak semua keterangan berciri demikian, ada pula keterangan yang berbentuk kata, seperti pada contoh berikut:
a. Kami telah mengengoknya kemarin.
b. Tiga tahun kami telah bekerja sama dengannya.
Selengkapnya...
Wednesday, 14 December 2011
Tulisan ~ Mengelola Keuangan Pribadi (uang saku) Dengan Prioritas Kebutuhan
1. Buat Perencanaan
• Tulis pos-pos rencana Pendapatan dan Pengeluaran dalam satu bulan
• Atur pengeluaran jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang
• Bedakan antara kebutuhan dan keinginan
• Buat skala prioritas, mana kebutuhan yang sangat penting, penting, kurang penting & tidak penting
2. Catat Pengeluaran harian
Mencatat pengeluaran secara detil dapat membantu kita untuk mengetahui mana pengeluaran yang memang perlu dan merupakan kebutuhan dan pengeluaran mana yang mana yang kurang perlu dan bisa dikesampingkan di hari kemudian.
3. Menabung
Dalam hal ini menabung dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu menabung di dunia untuk berjaga-jaga atas kebutuhan yang mendesak dan menabung untuk akherat berupa harta yang kita nafkahkan di jalan Allah sebagai investasi kita untuk masa depan yang abadi. Investasi akherat tidak akan pernah merugi bahkan akan berlipat ganda tak hanya di akhirat nanti tapi juga akan menambah rizki kita di dunia. Kedua tabungan ini harus kita usahakan pemenuhannya supaya ketenangan hidup kita bertambah.
• Tentukan tujuan menabung
• Lakukan di awal bulan, jangan menunggu sisa krn biasanya manusia sulit menahan diri utk tdk menghabiskan uang
• Gunakan segala macam cara : bank, celengan, asuransi, obligasi dll
• Jangan meremehkan uang receh. Kata pepatah ”Berdikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.” Bahkan dengan menabung secara rutin dan istiqomah seorang tukang becak bisa menunaikan ibadah haji.
4. Manajemen Hutang
• Teliti sebelum berhutang. Bedakan keinginan dan kebutuhan.
• Untuk apa hutang tersebut digunakan
• Berapa besar hutang yang ingin dan mampu di ambil
5. Hemat dan Sederhana
Hemat tidak sama dengan pelit, sederhana tidak berarti menderita. Membelanjakan harta secara sederhana berarti membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan(boros) namun tidak pelit. Sikap ini bersifat relatif, tidak sama antara satu orang dengan orang lain karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Misalnya mobil kijang merupakan barang yang sederhana bagi seorang ketua MPR, namun bagi seorang pegawai rendahan bisa menjadi benda yang sangat mewah dan berlebihan. Begitu juga dengan communicator atau IPhone, bagi seorang eksekutif yang setiap hari harus berhubungan dengan dunia internet merupakan hal yang wajar. Namun bagi seorang remaja yang masih gaptek dan hanya membeli HP untuk keperluan nelpon dan SMS maka IPhone merupakan benda yang sangat mewah. Intinya sederhana atau mewah tidak terletak pada mahalnya harga suatu barang, namun pada siapa pemiliknya dan apa kebutuhannya.
Sederhana tidak berarti harus mengenakan pakaian yang usang dan bertambal, HP yang sudah sering drop atau mengendarai motor yang jago mogok. Sepanjang kita mempunyai dana maka tidak terlarang untuk membelanjakan harta untuk membeli hal yang memang kita perlukan. Rasulullah mempunyai seekor unta merah yang hebat, sekelas dengan mobil mewah Jaguar. Rasulullah juga mempunyai sebuah pedang yang bagus dan kuat. Namun hal ini tidak mengurangi kesederhanaan Rasulullah karena memang beliau membutuhkannya. HP sering drop bisa menghambat dakwah karena susah dihubungi, motor yang sering mogok malah berbiaya tinggi karena harus sering keluar masuk bengkel, Pakaian yang sudah usang bisa menjadi bahan omongan orang. Jadi tempatkanlah segala sesuatu dengan sebagaimana mestinya.
6. Ukur kemampuan diri
Gali dan kembangkan keahlian dan hobi yg kita miliki, jadikan sebagai peluang untuk mendapatkan maisyah/penghasilan. Tidak perlu mengeluh karena kekurangan modal. Sepanjang ada kemauan untuk maju, maka Allah pasti akan memberikan jalan.
Mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa belajar berhemat atau mengelola keuangannya dengan baik dan benar.
Selengkapnya...
Monday, 7 November 2011
Contoh Iklan Kaos Oblong untuk Anak
Kaos anak Sarykids memiliki beberapa seri desain kaos: seri kasih sayang, seri motivasi, seri pesan bijak, seri cita-cita, seri moslem dan juga seri belajar.
ada juga kaos family paket ulang tahun, kaos keluarga, baju bayi atau kaos bayi. Untuk kaos bayi dengan tulisan desain dan gambar cocok untuk kado karena ada doa dalam desainnya. Misalnya desain semoga jadi anak pintar, anak berbakti dan lain-lain.
Kaos untuk anak Laki-laki
Kaos muslim untuk anak perempuan
Kaos muslim untuk anak balita
Ada juga kaos nama anak
Kaos bayi lucu
Kaos lucu untuk anak anda membangun kreatifitas karena menemani keseharian anak-anak yang disesuaikan dengan karakter yang disukainya. Anda bisa memilih gambar-gambar lucu yang tersedia di blog Sarykids atau bisa juga memesan karakter khusus pilihan anda sendiri dengan mengirimkan gambarnya kepada kami.
di 0813772177547 untuk melakukan pesan kaos anak lucu ini.
Selengkapnya...
Bahasa Indonesia - Cyberbully
a)Sekilas tentang Cyberspace
b)Cyberbully
(i)hal-hal penyebab Cyberbully
(ii)contoh-contoh kasus cyberbully
(iii)pencegahan Cyberbully
c)Penutup
Tugas Bahasa Indonesia - Cyberbully
A. Latar Belakang
Cyber World / Dunia Maya adalah tempat dimana kita dapat melakukan komunikasi , melalui sebuah jaringan internet / media komunikasi lainnya, dimana antara pihak satu dengan pihak yang lainnya tidak bertemu secara langsung dalam arti fisik. Istilah ini ada sejak maraknya perkembangan teknologi terutama teknologi yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam berinteraksi / berkomunikasi dalam waktu yang cepat dan singkat. Secara tidak langsung untuk melakukan segala rutinitas dan aktifitas yang tidak memungkinkan kita berada di dua tempat sekaligus, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Dikarenakan banyak kesamaan antara dunia nyata dengan dunia maya maka perlu adanya etika dalam berkehidupan didalam kedua dunia tersebut. Tetapi sebagian besar pengguna fasilitas ini tidak memperhatikan etika dan kerap menyalahi aturan di antaranya adalah Cyberbully / pencemaran nama baik melalui dunia maya ini.
B. Cyberbully
(i) Penyebab Cyberbully
1. Banyak para pengguna Dunia maya tidak memahami cara penggunaan fasilitas Internet dengan baik.
2. Kurang beretikanya para pengguna dunia maya dalam kehidupan sehari-hari baik bermasyarakat, social dan budaya.
3. Kurang adanya penerapan etika dalam dunia maya.
4. Terlalu terbukanya informasi pribadi di dunia maya.
5. Kurangnya keamanan / perlindungan informasi dalam dunia maya.
(ii) Contoh Kasus Cyberbully
1. Cyber bullying bisa diartikan sebagai pencemaran nama baik dalam bentuk teks atau gambar (termasuk foto & video) melalui internet, ponsel, atau media elektronik lain.
2. Bentuk lain cyber bullying adalah pemakaian data pribadi korban (nama asli, alamat) untuk mempublikasikan gossip tak sedap atau memalukan, yang merusak nama baik.
3. Semakin maraknya pengguna social networking seperti Facebook, membuat banyak orang membuka informasinya sehingga sangat besar kemungkinan akan terjadinya cyberbully.
4. Pencurian data / informasi pribadi oleh pihak kejahatan dunia maya seperti para hacker yang mencuri dan menggunakan informasi data pribadi dan di gunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan / mencemarkan nama baik korban.
(iii) Pencegahan cyberbully
1. Berpikir jernih dan tidak mudah terpancing di saat diskusi dan tidak menggunakan kalimat yang dapat merugikan / menyinggung orang lain.
2. Janagn terlalu terbuka kepada pihak lain di dunia maya.
3. Sembunyikan informasi pribadi dan usahakan hanya pihak yang di percayai yang mengetahui.
4. Jangan mudah percaya pada orang lain di dunia maya.
5. Jangan memancing amarah orang lain.
6. Hormatilah orang lain di dunia maya , karna bila kita menghormati orang lain orang tersebut akan menghormati kita.
C. Penutup
Saran:
1. Gunakan etika dan sopan santun yang baik saat berinteraksi di dunia maya.
2. Ketahuilah cara menggunakan media komunikasi yang benar.
Selengkapnya...
Thursday, 3 November 2011
1.Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara Beserta Fungsinya
tugas nomer 1
Buat tulisan ilmiah tentang kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:
a.Bahasa Nasional beserta fungsinya
b.Bahasa Negara beserta fungsinya!
A.Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Fungsinya
Fungsi Bahasa Indonesia Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya bahasa, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:5). Beriringan dengan pesatnya perkembangan BI sebagai lambang identitas nasional, teraktualisasikan pula perkembangan bahasa daerah (selanjutnya disingkat BD) sebagai lambang identitas daerah yang keberadaannya diakui di dalam UUD 1945 yang secara bersamaan dengan BI menghadapi arus globalisasi. Identitas Bangsa Sosok yang menunjukkan bahwa dia adalah Indonesia, baik sebagai negara maupun sebagai bangsa, berwujud dalam dua kenyataan, yakni BI yang menampakkan diri sebagai identitas fonik dan merah putih serta Garuda Pancasila sebagai wujud fisik. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa itu tecermin, antara lain, dari sikap lebih mengutamakan penggunaan bahasa asing (disingkat BA) daripada penggunaan BI, misalnya dalam penamaan kompleks perumahan, dan sikap mementingkan kegiatan tertentu, misalnya demi kegiatan pengembangan pariwisata dan bisnis.
B.Bahasa Indonesian Sebagai Bahasa Negara dan Fungsinya
Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara memiliki empat fungsi yang saling mengisi dengan ketiga fungsi bahasa nasional. Keempat fungsi bahasa negara adalah sebagai berikut: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Dalam fungsi pertama bahasa Indonesia wajib digunakan di dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik lisan maupun tulisan. Begitu juga dalam penulisan dokumen dan putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan. Hal tersebut berlaku juga bagi pidato kenegaraan.
Fungsi kedua mengharuskan lembaga-lembaga pendidikan menggunakan pengantar bahasa Indonesia. Lembaga pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi mau takmau dalam pelajaran atau mata kuliah apa pun pengantarnya adalah bahasa Indonesia. Namun, ada perkecualian. Bahasa daerah boleh (tidak harus) digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dasar sampai tahun ketiga.
Fungsi ketiga mengajak kita menggunakan bahasa Indonesia untuk membantu kelancaran pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang. Dalam hal ini kita berusaha menjelaskan sesuatu, baik secara lisan maupun tertulis, dengan bahasa Indonesia agar orang yang kita tuju dapat dengan mudah memahami dan melaksanakan kegiatan pembangunan.
Fungsi keempat mengingatkan kita yang berkecimpung dalam dunia ilmu. Tentu segala ilmu yang telah kita miliki akan makin berguna bagi orang lain jika kita sebarkan kepada saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di seluruh pelosok Nusantara, atau bahkan jika memungkinkan kepada saudara kita diseluruh dunia. Penyebaran ilmu tersebut akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah atau bahasa asing.
Selengkapnya...
2.Bahasa Indonesia (Lisan) Ragam Pidato
tugas bahasa nomer 2 tentang Lisan Ragam Pidato
Bersistematika:
a.Pendahuluan (isi dengan peranan pidato)
b.Isi (batang tubuh) = metode penyajian oral
(i)empat penyajian lisan
(ii)persiapan penyajian lisan
(iii)menentukan maksud dan topik
c.Penutup
Bahasa Indonesia Lisan Ragam Pidato
a.Peranan Pidato
Peranan pidato, ceramah, penyajian penjelasan lisan kepada suatu kelompok massa merupakan suatu hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu-waktu yang akan datang. Dalam sejarah umat manusi adapat dicatat betapa keampuhan penyajian lisan mengubah sejarah umat manusia atau sejarah suatu bangsa. Penyajian lisan dapat berguna bagi masyarakat, untuk mengembangkan suatu tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan lebih luhur. Tetapi sebaiknya keahlian bicara itu menenggelamkan umat manusia beserta nilai-nilai dan hasil-hasil kebudayaannya. Sebab itu sebagai seorang mahasiswa harus berusaha pula memiliki kemahiran mengungkapkan pikiran secara lisan atau dengan singkat penyajian lisan, bukan saja menghendaki penguasaan bahasa yang baik dan lancar, tetapi disamping itu menghendaki pula persyaratan-persyaratan lain.
b.Metode Penyajian Oral
Terdapat 2 perbedaan dalam persiapan-persiapan yang diadakan pada waktu menyusun komposisi penyajian lisan. Pertama, dalam penyajian lisan perlu diperhatikan gerak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan komposisi tertulis sama sekali tak diperhitungkan. Kedua, dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapatdiabaikan. Sebab itu persiapan-persiapan yang diperlukan untuk menyusun sebuah uraian lisan, di samping memperhatikan hal-hal tersebut di atas, tergantung pula dari metode penyajiannya .Dikenal empat macam metode penyajianlisan, yaitu :
1.metode Impromptu (serta-merta)
Metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaat. Tidak ada persiapan sama sekali, pembicara secara serta-merta berbicara berdasarkan pengetahuannya dan kemahirannya.
2.metode menghafal
Metode ini merupakan lawan dari metode pertama diatas. Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetapi ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga akan menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi menyajikan gagasannya.
3.metode naskah
Metode ini jarang dipakai, kecuali dalam pidato resmi atau pidato-pidato radio. Metode ini sifatnya masih agak kaku, sebab bila tidak mengadakan latihan yang cukup maka pembicara seolah-olah menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar.
4.metode ekstemporan (tanpa persiapan naskah)
Metode ini sangat dianjurkan karena merupakanjalan tengah. Uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan cermat dan dibuat catatan-catatan yang penting. Metode ini lebih banyak memberikan fleksibilitas dan variasi dalam memilih diksinya. Sebaliknya metode ini terlalu bersifat sketsa, maka hasilnya sama dengan metode impromptu.
Persiapan Penyajian Lisan
Terdapat 7 langkah persiapan untuk penyajian lisan diantaranya :
A.Meneliti masalah : 1.Menentukan maksud 2.Menganalisa pendengar dan situasi 3.Memilih dan menyempitka ntopik.
B. Menyusun uraian : 4.Mengumpulkan bahan 5.Membuat kerangka uraian 6.Menguraikan secaramendetail.
C. Mengadakan latihan : 7.Melatih dengan suara nyaring. Urutan ketujuh langkah di atas tidak mutlak harus diikuti dengan cermat seperti itu, tetapi yang jelas urutan kelompok meneliti masalah harus mendahului kelompok menyusun uraian, dan mengadakan latihan oral merupakan bagian yang terakhir. Namun perubahan urutan dapat saja dilakukan dalam tiap kelompok.
Menentukan maksud dan topik
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara harus selalu memikirkan tanggapan apa yang diinginkan para pendengar. Oleh karena itu topik pembicaraan dan tujuannya merupakan hal yang tidak dipisahkan satu dari yang lain.Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud dari tema itu sendiri, dan kedua, topik dan tujuan bertalian sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema.
Selengkapnya...
Sunday, 30 October 2011
Saturday, 15 October 2011
From iduungg ku sayang^^
hadiah special yg pernah ku dapat dari org yang menyayangi dan mencintaiku. hadiah terindah yang pernah ku liat, seneengg bgdd ngdapetin inii^^
check this out^^
Selengkapnya...
Monday, 10 October 2011
Friday, 7 October 2011
Dermawan Misterius
uwaaw ada orang yang sengaja meninggalkan uang 1 Milyaran rupiah ditoilet. Apa ini cuma ada di Jepang sajakah?? Mudah-mudahan aja di Indonesia juga ada dermawan yg berbaik hati meninggalkan uang sebanyak itu. Hmmm ga yakin juga sii. Tapi ini menarik buat dibaca. Salut deh sama dermawan yang baik hati ini. Tapi ada ceritanya dibalik kisah ini. Check this out!
Seorang dermawan yang tidak ingin diketahui identitasnya meninggalkan uang sebesar 10 juta yen atau sekitar Rp 1,17 miliar di sebuah toilet umum, untuk penyandang cacat di pusat perbelanjaan Sakado, Jepang.
Uang sebesar itu dibungkus dalam tas plastik dan ditemukan pada 22 September. Tumpukan uang ini disertai tulisan pesan yang berbunyi, "Saya sebatang kara. Saya tidak mempunyai masa depan jadi biarkan warga Tohuku menggunakan uang ini."
Tohuku adalah wilayah Jepang bagian utara yang diguncang gempa bumi dan tsunami Maret lalu. Para pejabat Sakado mengatakan gerak-gerik dermawan tidak terdeteksi.
"Tidak ada saksi mata dalam peristiwa ini dan kita tidak bisa mereka-reka orang seperti apa yang melakukan ini," jelas juru bicara pemerintah daerah Sakado, Masumi Sekiguchi.
Dia menambahkan, pihak berwenang betul-betul terkejut dan berterima kasih atas kebaikan hati dermawan misterius tersebut. Mereka berencana menyerahkan uang tersebut kepada Palang Merah Jepang bila tidak ada yang mengaku dalam waktu tiga bulan.
Bencana alam dasyat di Jepang baru-baru ini telah menunjukkan kemurahan hati dan kejujuran rakyat negara itu, lapor wartawan BBC di Tokyo, Roland Buerk.
Sebelumnya uang tunai setara Rp450 juta juga ditemukan di kawasan bencana. Uang tersebut kemudian diserahkan kepada polisi. Beberapa waktu kemudian juga ditemukan brangkas uang berisi puluhan juta dolar di tengah reruntuhan.
sumber:: TRIBUNNEWS.COM
Selengkapnya...